Mengintip Batu Irana, Jejak Leluhur Masyarakat Bantik di Pantai Malalayang

Batu Irana di Pantai Malalayang, Manado.(Foto:Dok/Istimewa)

INTANANEWS.COM – Sekilas tidak ada yang istimewa pada batu setinggi satu meter yang berada di pesisir Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara.

Namun jika dilihat dari arah timur tampak dua telapak kaki membekas pada batu yang keras itu.

Warga yang tinggal di sekitar pesisir pantai itu menyebut sebagai Batu Irana. Batu yang sudah dijadikan situs sejarah Pemerintah Kota (Pemkot) Manado ini dipercayai warga setempat sebagai tempat kaki bagi leluhur mereka.

Pantai Malalayang merupakan pantai yang terletak di bagian barat daya Kota Manado. Pantai tersebut baru saja dibenahi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menelan biaya mencapai Rp65,48 miliar.

Sobat Intana yang berasal dari luar Manado atau Sulawesi Utara mungkin ada yang belum tahu banyak tentang Pantai Malalayang. Namun ada satu hal menarik yang perlu diketahui dari Pantai Malalayang yakni kisah mengenai keberadaan batu dengan bekas telapak kaki di sana.

Di pesisir Pantai Malalayang, teronggok batu setinggi sekitar satu meter. Sekilas tidak ada yang aneh dari batu itu. Namun jika diperhatikan lebih dekat ternyata batu tersebut memiliki bekas telapak kaki.

Batu tersebut biasa disebut Batu Irana. Ini bukan sembarang batu. Masyarakat lokal meyakini bahwa itu adalah tempat kaki leluhur mereka.

Di pantai Malalayang banyak terdapat batu dengan berbagai ukuran. Di sana, orang-orang Bantik juga biasa berjaga mengantisipasi datangnya musuh di mana dua orang di antaranya yang ikut berjaga adalah Dotu Tumampasa dan Dotu Kaburo.

Kini, Batu Irana menjadi daya tarik yang khas dari Pantai Malalayang. Jika Sobat Intana datang ke sana, jangan lupa melihat langsung Batu Irana dari dekat! Bakal penasaran deh!(virginia manoppo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *