INTANANEWS.COM – Antusiasme masyarakat terhadap kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) semakin meningkat.
Program ini dianggap sangat berarti karena mampu memberikan jaminan kesehatan untuk segala jenis penyakit sesuai indikasi medis, khususnya untuk penyakit kronis yang memerlukan pengobatan rutin.
Salah satu peserta JKN-KIS memberikan kesaksian atas manfaat tersebut. Dia adalah Juliana Rotinsulu, wanita berusia 72 tahun, yang menderita kolesterol, hipertensi dan asam urat.
Sejak memasuki usia 50 tahun, Juliana sering mengalami gejala-gejala seperti pusing, nyeri di berbagai bagian tubuh, dan bengkak di kaki.
Ia secara rutin menjalani pemeriksaan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dr. Maryani Suronoto, dengan menggunakan kartu (JKN). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Juliana didiagnosis menderita hipertensi, kolesterol tinggi, dan asam urat. Keputusannya untuk rutin berobat dan menjaga kondisi kesehatannya membawa dampak finansial yang signifikan.
Juliana mengungkapkan perasaan khawatirnya terhadap biaya pengobatan, mengingat ia saat ini sudah menjadi pensiunan.
Namun, kekhawatirannya hilang ketika ia menyadari bahwa telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Program ini memberikan jaminan biaya pengobatan, sehingga semua proses pemeriksaan dari puskesmas hingga laboratorium dapat diatasi tanpa harus mengeluarkan biaya sendiri.
“Sampai saat ini kondisi saya tetap terkontrol karena saya rutin untuk melakukan pengobatan dan mengonsumsi obat setiap hari,” kata Juliana dilansir dari tim Jamkesnews pada Senin (18/12/2023).
Dia menuturkan, semua biaya pengobatan saya dijamin sepenuhnya oleh program JKN-KIS. Dari awal saya mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan, hingga kini saya tidak pernah mengeluarkan biaya sepeser pun.
“Entah sudah berapa banyak biaya yang telah dikeluarkan program JKN-KIS selama ini untuk membiayai penyakit kronis saya,” kata Juliana.
Juliana juga mengakui bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan FKTP sangat memuaskan. “Petugas dan dokternya sangat perhatian dan ramah serta tidak ada diskriminasi pelayanan antara pasien umum dengan pasien BPJS Kesehatan,” katanya.
“Dokter Maryani sangat baik sekali, setiap keluhan-keluhan penyakit yang saya alami, dokter selalu sigap melayani dan memberikan saran termasuk obat serta tidak ada biaya tambahan” Kata Juliana
Diketahui, selain FKTP, Juliana juga pernah mengakses pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) untuk rawat jalan ke poli penyakit dalam dan poli saraf di Rumah Sakit Sam Ratulangi Tondano.
Juliana mengungkapkan bahwa proses administrasi rujukan dari FKTP ke FKRTL sangat mudah.
“Waktu itu saya dirujuk dari Dokter Maryani ke rumah sakit karena perlu penanganan lebih lanjut, prosesnya sangat mudah, ketika saya sampai ke rumah sakit cukup menunjukan KTP dan langsung dilayani,” ujar Juliana.
Menurut dia, BPJS Kesehatan telah berhasil melaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga tidak mengherankan jika saat ini banyak masyarakat yang telah mempercayai pelayanan kesehatan yang disediakan oleh fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Selain itu, kemudahan layanan JKN semakin terwujud dengan kehadiran aplikasi mobile JKN. Fitur-fitur seperti pengecekan status kepesertaan, pengecekan iuran, perubahan data, hingga pendaftaran antrean online dapat diakses melalui aplikasi tersebut.
Ia menceritakan, dulu saya sering mengalami antrean panjang untuk periksa ke poli di rumah sakit. Sekarang, anak saya membantu saya mendaftar antrean online melalui aplikasi mobile JKN. Ketika sampai di rumah sakit, tinggal menunggu panggilan di poli.
Juliana menyatakan bahwa bahwa dirinya merasa dibantu dengan adanya program ini dan menyadari pentingnya kontribusi peserta yang rutin membayar iuran setiap bulan.
Ia berharap Program JKN-KIS terus berlanjut di Indonesia dan memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat.
“Saya berharap agar masyarakat semakin menyadari manfaat dari program JKN-KIS dan memberikan dukungan demi kelancaran program pemerintah ini,” ia menambahkan. (nes)
