INTANANEWS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa terus melakukan sejumlah upaya strategis untuk menekan inflasi.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Minahasa Dr Jemmy Stani Kumendong MSi, kepada intananews.com seusai mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dengan Kemendagri, via zoom meeting dari ruang comand center Kantor Bupati, Senin (22/4/2024).
![](https://intananews.com/wp-content/uploads/2024/04/FB_IMG_1713763540103.jpg)
Ia mengatakan, untuk menstabilkan harga sejumlah komoditas, ada sejumlah langkah. Di antaranya pasar murah dan gerakan pangan murah (GPM).
Selain itu, lanjut dia, Pemda Minahasa juga melakukan upaya-upaya untuk menekan inflasi dengan melaksanakan gerakan menanam, seperti menanam padi, cabe, bawang, dan tomat.
Di samping itu, lanjut dia, melaksanakan sidak ke penyalur-penyalur harga bahan pokok agar tidak terjadi penimbunan.
Ia mengatakan, saya juga mendorong para peternak, terutama peternak Babi untuk kembali beternak.
“Sebab, harga Babi sekarang sudah mencapai Rp130 ribu, per kilogram, ini salah satu pemicu inflasi,” kata Bupati.
“Disamping itu juga bekerjasama dengan daerah surplus untuk memasarkan komoditi di Minahasa, dan banyak hal lainnya,” ia menambahkan.
Sebagai informasi: Inflasi merupakan indikator perekonomian yang penting. Laju pertumbuhannya selalu diupayakan rendah dan stabil agar tidak menimbulkan penyakit makro ekonomi yang nantinya akan memberikan dampak ketidakstabilan dalam perekonomian.
Karena inflasi, harga barang di pasar akan naik, sedangkan penghasilan masyarakat tidak berubah. Hal ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat karena daya beli masyarakat menjadi rendah. Itulah sebabnya mengapa pemerintah berupaya untuk menekan inflasi. (nes)