Watu Pinawetengan Jantung Demokrasi Minahasa 

(Foto: Dok/istimewa)

INTANANEWS – Jauh sebelum istilah demokrasi populer di dunia modern, masyarakat Minahasa telah memiliki tradisi musyawarah mufakat yang terwujud dalam sebuah batu besar bernama Watu Pinawetengan.

“Watu Pinawetengan, sebuah situs bersejarah di Minahasa. Situs ini menyimpan makna yang sangat dalam sejarah demokrasi lokal.”

Dalam bahasa Minahasa, “Watu” berarti batu, dan “Pinawetengan” mengacu pada tempat pertemuan atau pembagian. Secara harfiah, Watu Pinawetengan bisa diterjemahkan sebagai “Batu Tempat Pembagian” atau “Batu Tempat Pertemuan.”

Lokasi ini merupakan tempat sakral di mana para leluhur Minahasa dari sembilan etnis yang berbeda berkumpul untuk berdiskusi dan memutuskan hal-hal penting mengenai pembagian wilayah dan penyatuan masyarakat.

Pertemuan tersebut bukan sekadar acara sosial, tetapi juga sebuah proses demokrasi awal yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kesepakatan bersama, yang masih relevan hingga saat ini.

Pada masa lalu, Watu Pinawetengan menjadi pusat penyelesaian masalah dengan cara musyawarah, yang menggambarkan bentuk demokrasi yang sudah ada jauh sebelum pengaruh sistem politik modern.

Pembagian wilayah yang dihasilkan dari pertemuan ini menjadi landasan dalam membangun tatanan sosial dan politik di Minahasa. Dengan demikian, situs ini bukan hanya sekadar peninggalan sejarah, tetapi juga simbol kuat dari prinsip demokrasi yang telah tumbuh dalam budaya Minahasa.

Hingga kini, Watu Pinawetengan tetap menjadi tempat yang penting bagi masyarakat Minahasa, sebagai pengingat bahwa keputusan yang diambil bersama, melalui musyawarah, adalah kunci dalam menciptakan kedamaian dan kesejahteraan bersama.

Situs ini tak hanya mengajarkan sejarah, tetapi juga memberi inspirasi tentang pentingnya inklusivitas dan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan di masyarakat.(**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *