Pilkada 2024 di Lapas Tondano, Semangat Demokrasi di Balik Jeruji

INTANANEWS – Di balik jeruji Lapas Kelas IIB Tondano, suasana pemungutan suara pada Pilkada 2024 berlangsung penuh semangat. Rabu, (27/11/2024), menjadi hari yang dinanti-nanti oleh 418 warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang terdaftar sebagai pemilih di Tempat Pemungutan Suara Khusus (TPS-K) 901.

Meskipun berada dalam keterbatasan, mereka tidak kalah antusias untuk menyalurkan hak suara mereka demi masa depan daerah mereka.

Lapas Tondano, yang terletak di Kelurahan Kendis, Kecamatan Tondano Timur, Sulawesi Utara, menyelenggarakan pemungutan suara untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, serta Bupati dan Wakil Bupati Minahasa.

Dengan 285 pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan tambahan 133 dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), TPS-K 901 mencerminkan betapa pentingnya proses demokrasi, bahkan bagi mereka yang sedang menjalani masa hukuman.

Kalapas Tondano Yulius Paath bersama keluarga ikut menggunakan hak pilihnya.(Foto:Dok/istimewa)

Kepala Lapas Kelas IIB Tondano, Yulius Paath, dengan tegas menyatakan bahwa semua warga binaan yang memiliki KTP sesuai domisili difasilitasi untuk menyalurkan hak pilih mereka.

“Ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk menghormati hak asasi setiap warga negara. Kami ingin menunjukkan bahwa hak memilih adalah bagian dari demokrasi yang harus dijunjung, di mana pun tempatnya,” ujarnya sambil menatap para pemilih yang antre di TPS-K 901.

Yulius Paath juga memuji kerja sama antara Lapas, petugas keamanan TNI/POLRI, serta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam memastikan jalannya Pilkada berjalan lancar, aman, dan tertib.

“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan ini. Ini adalah kerja keras bersama yang membuat Pilkada di Lapas Tondano berjalan seperti yang diharapkan,” ia menambahkan.

Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol. Dr. Roycke Harry Langie, S.I.K., M.H, bersama Kalapas Tondano Yulius Paath, seusai memantau kegiatan. (Foto:Dok/istimewa)

Dalam suasana penuh tanggung jawab ini, hadir pula Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol. Dr. Roycke Harry Langie, S.I.K., M.H, yang mengunjungi TPS-K 901 untuk memastikan bahwa pemungutan suara berjalan dengan baik.

Ia menyampaikan bahwa pengawasan ketat dan kerja sama dengan petugas Lapas menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan Pilkada ini. “Kami ingin memastikan bahwa hak pilih warga negara di mana pun dihormati dan terlindungi,” kata Kapolda Langie.

Pilkada 2024 di Lapas Tondano menunjukkan bahwa semangat demokrasi tidak mengenal batas, bahkan di balik jeruji besi. Bagi warga binaan, kesempatan untuk berpartisipasi dalam pemilu bukan hanya soal memilih, tetapi juga simbol pengakuan atas hak mereka sebagai warga negara. Ini menjadi bukti bahwa demokrasi sejati harus inklusif, menjangkau semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

Dalam detik-detik pemungutan suara, wajah-wajah yang menunjukkan harapan dan tekad, seolah mengatakan, “Kami mungkin terkurung, tapi suara kami tetap bebas.” Pilkada di Lapas Tondano, pada akhirnya, bukan hanya tentang memilih pemimpin, melainkan tentang menghidupkan semangat demokrasi yang sejati, di mana setiap suara, bahkan yang terkurung, tetap dihargai.(nes)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *