INTANANEWS – Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Negeri Manado (Unima) periode 2025-2029 telah memasuki tahap penting setelah hasil sementara diumumkan.
Dari 48 suara yang disalurkan oleh Senat, Dr. Joseph Philip Kambey, SE, Ak, MBA, berhasil meraih suara terbanyak, yaitu 28 suara.
Posisi kedua ditempati oleh Recky Harold Elby Sendouw, SP, MM, PhD dengan 14 suara, sementara Dr. Ignatius Javier Couturier Tuerah, SS, MPd memperoleh 6 suara.
Ketua Senat Unima, Prof. Dr. Herry Sumual, MSi, bersama Ketua Panitia Pilrek, Dr. Joulanda Rawis, MPd, dan Sekretaris Prof. Dr. Beatrix Podung, MKes, AIFO, menyampaikan bahwa proses pemungutan suara telah berjalan lancar dan kini hasilnya akan dilanjutkan ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk dilakukan kajian lebih lanjut.
“Penentuan akhir ada di tangan kementerian. Kami akan segera mengajukan berkas ketiga calon untuk dikaji lebih lanjut,” ujar Prof. Sumual, Kamis (23/01/2025).
Proses selanjutnya melibatkan pemeriksaan rekam jejak ketiga calon untuk memastikan mereka memenuhi syarat untuk memimpin universitas.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, sebelumnya mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa 35 persen suara Senat tidak dihitung dalam Pilrek Unima. Meskipun demikian, panitia berharap proses penetapan rektor baru dapat segera terlaksana.
Dr. Joulanda Rawis, Ketua Panitia Pilrek, menegaskan bahwa verifikasi berkas calon rektor telah dilakukan dengan seksama, melibatkan perwakilan kementerian. Semua berkas yang diajukan dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan.
“Kami sudah memastikan semua berkas telah diverifikasi sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada masalah hukum yang menghambat pencalonan,” kata Rawis.
“Meski hasil sementara sudah diumumkan, keputusan akhir tetap berada di tangan kementerian yang akan mengevaluasi rekam jejak ketiga calon. Proses ini dapat mempercepat atau memperlambat penetapan rektor tergantung pada kelengkapan hasil kajian dari pihak kementerian.”
Dengan berakhirnya pemungutan suara, kini perhatian tertuju pada pihak kementerian yang akan menentukan siapa yang layak memimpin Unima untuk lima tahun ke depan. Sementara itu, Senat Unima tetap menunggu keputusan final yang akan membawa perubahan bagi masa depan institusi pendidikan tinggi ini.(nes)