Hetty Sorongan sebut Proses Berobat dengan JKN Cukup Mudah

Foto:Dok/Jamkesnews

INTANANEWS.COM- Hetty Yunita Sorongan (44) seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Watulaney, Kecamatan Lembean Timur Kabupaten Minahasa, membagikan kisah harunya saat proses pengobatannya di rumah sakit dibantu oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Dia bercerita bahwa dirinya baru saja menjalani operasi tumor yang biaya pengobatannya ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.

Hetty, yang baru saja melewati operasi pengangkatan tumor dibagian telinganya, menyatakan rasa syukur karena Program JKN menanggung semua biaya operasi tersebut.

“Saya merasa sangat terbantu oleh Program JKN saat menjalani operasi di Rumah Sakit Sam Ratulangi Tondano. Semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan tanpa harus membayar sepeser pun,” kata Hetty.

Hetty menceritakan bahwa awalnya dia tidak menyadari bahwa benjolan di bagian telinganya adalah tumor. Namun, Setelah memeriksakan diri ke puskesmas, ia segera dirujuk untuk menjalani operasi di rumah sakit.

“Seluruh proses administrasi, mulai dari pendaftaran hingga selesai operasi, berjalan lancar tanpa hambatan. Selama menggunakan layanan Program JKN, petugas rumah sakit pun sangat ramah dan membantu terkait prosedur yang harus diikuti,” kata Hetty.

Dia menjelaskan, proses berobat menggunakan JKN cukup mudah, tinggal mengikuti alur rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) hingga pengobatan di rumah sakit.

Pengalaman ini, kata Hetty, bukan yang pertama kali, karena sebelumnya ia juga telah menggunakan JKN di Puskesmas.

“Bagi saya, proses berobat dengan menggunakan JKN sangatlah mudah, asalkan kita mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Saya telah beberapa kali memanfaatkan JKN untuk berobat, bahkan sebelum menjalani operasi tumor, saya pernah menggunakannya untuk periksa masalah asam lambung di Puskesmas Seretan,” ujarnya.

Dari pengalaman beberapa tahun menggunakan JKN, lanjut dia, saya melihat bahwa BPJS Kesehatan terus membuat inovasi yang memudahkan peserta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari segi administrasi.

Ia menyebutkan, dulu waktu mengurus administrasi memerlukan banyak berkas, namun sekarang cukup dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Proses pendaftaran semakin mudah, cukup menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) bisa langsung dilayani di fasilitas kesehatan dan tidak ada biaya administrasinya,” bebernya.

Sobat intana, sebagai seorang peserta JKN, Hetty merasa aman karena sudah mendapatkan jaminan kesehatan. Sebagai peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas 3, ia secara rutin melakukan pembayaran agar status kepesertaan JKNnya tetap aktif.

“Sebelumnya, saya terdaftar JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah pusat, namun sudah tidak ditanggung lagi. Karena manfaat Program JKN sangat saya rasakan sangat besar sehingga saya alihkan menjadi perserta mandiri kelas 3 agar JKN saya tetap aktif,” ucapnya.

Ia pun memberikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan yang telah mengelola program Jaminan Kesehatan Nasional dengan baik. Ia berharap agar program ini terus berlanjut.

“Terima kasih BPJS Kesehatan yang sudah memberikan kemudahan bagi  peserta JKN. Semoga Program JKN terus berlanjut untuk memberikan layanan terbaik kepada pesertanya di seluruh Indonesia. Sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaat dari program mulia dari pemerintah,” ia menambahkan. (nes)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *