Sukseskan Program Ketahanan Pangan, Lapas Tondano Libatkan Warga Binaan secara Aktif

INTANANEWS – Salah-satu program unggulan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), khususnya di lingkungan Pemasyarakatan adalah memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan.

Program ini merupakan bagian dari 13 program akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Hukum dan HAM, Agus Andrianto.

Dalam rangka mendukung program tersebut, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIb Tondano mengaktifkan program pertanian dan peternakan untuk memperkuat pembinaan kemandirian warga binaan.

“Warga Binaan Lapas Tondano Agen Perubahan dalam Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional.”

Kegiatan pertanian di Lapas Tondano melibatkan warga binaan dalam pengelolaan lahan yang berada di area brankgang dalam lapas.

Program ini dimulai dengan panen sayur pokcay yang dipimpin oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP) Tondano, Widodo, S.Pd, Senin (11/11/2024).

Ia menjelaskan, program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi warga binaan agar mereka dapat beraktivitas positif dan tidak merasa jenuh selama menjalani masa pidana.

“Kegiatan ini juga merupakan salah satu cara untuk membekali mereka dengan keterampilan yang berguna setelah keluar dari lapas,” ujar Widodo.

Sementara itu, di luar tembok Lapas Tondano, Kepala Lapas (Kalapas) Tondano, Yulius Paath, bersama Kepala Seksi Binapi Giatja Rocky Wajong dan Kasubsi Giatja Yanel Momongan melakukan peninjauan terhadap program peternakan ayam pedaging.

Peternakan ini juga menjadi salah satu sarana untuk pembinaan kemandirian bagi warga binaan. Dalam kesempatan tersebut, Yulius Paath menyatakan bahwa seluruh warga binaan diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan pembinaan yang mengarah pada kemandirian.

“Kami memanfaatkan segala sumber daya yang ada, termasuk lahan yang tersedia di lingkungan lapas, untuk memberikan kegiatan produktif bagi warga binaan,” ujar Paath.

Namun, lanjut dia, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak semua warga binaan dapat mengikuti program asimilasi di luar tembok lapas.

Beberapa di antaranya diberikan kesempatan untuk mengikuti program pembinaan di dalam tembok, seperti pertanian yang dilakukan di brankgang.Para warga binaan yang terlibat dalam program ini mengaku senang dan merasa diberdayakan.

Mereka merasa diberi kesempatan untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat, yang membantu mereka untuk tidak merasa terbebani oleh masa hukuman yang harus dijalani.

“Kami merasa lebih tenang dan punya kegiatan yang positif selama di sini,” ujar salah seorang warga binaan yang mengikuti program pertanian.

Dengan dilaksanakannya program-program seperti ini, Lapas Tondano berupaya memberikan kontribusi positif terhadap pembinaan warga binaan serta mendukung ketahanan pangan, sekaligus memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi reintegrasi sosial mereka di masa depan.(nes)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *