INTANANEWS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tondano menunjukkan komitmennya dalam mendukung program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, dengan melakukan panen ubi jalar yang dibudidayakan oleh warga binaan.
Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan keterampilan para warga binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kalapas Tondano, Yulius Paath, memimpin langsung panen yang berlangsung di area sarana asimilasi edukasi (SAE) milik Lapas.
Kegiatan ini diikuti oleh para pejabat struktural Lapas dan melibatkan WBP yang selama ini aktif mengelola kegiatan pertanian di bawah pengawasan petugas.
“Panen kali ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi yang baik antara WBP dan petugas. Kami bangga dengan pencapaian ini, yang tidak hanya sebagai sarana pembinaan, tetapi juga sebagai kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya, Selasa (10/12/2024).
Program pertanian yang dikembangkan di Lapas Tondano bertujuan untuk memberikan manfaat gizi dan nilai ekonomi yang tinggi, serta menambah keterampilan para WBP.
“Kami ingin para WBP memiliki bekal keterampilan yang dapat mereka gunakan setelah masa pidana. Pertanian memiliki prospek yang sangat besar bagi mereka,” ia menambahkan.
Ubi jalar dipilih sebagai komoditas unggulan karena kemudahan budidayanya dan manfaat gizi yang melimpah. Panen kali ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan internal Lapas, tetapi juga dapat dipasarkan ke masyarakat sekitar, memperluas kontribusi Lapas dalam ketahanan pangan lokal.
Program ini sejalan dengan upaya Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam mendorong setiap unit Pemasyarakatan untuk mengoptimalkan pemberdayaan WBP melalui kegiatan produktif.
Dengan langkah-langkah seperti ini, Lapas Tondano tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan tetapi juga sebagai bagian dari solusi untuk tantangan ketahanan pangan nasional, menciptakan WBP yang lebih produktif dan mandiri di masa depan.(nes)