INTANANEWS.COM – Sobat Intana jika berkunjung ke Sulawesi Utara (Sulut) sepertinya kurang afdol tanpa membawa pulang oleh-oleh bagi kerabat di rumah.
Banyak pilihan buah tangan yang bisa dibawa pulang dari provinsi yang dijuluki ‘Nyiur Melambai’ ini lho!
Salah satunya adalah Halua Kenari. Selain memiliki cita rasa manis, kudapan atau cemilan yang satu ini juga menyehatkan.
Sesuai namanya, Halua Kenari dibuat menggunakan bahan utama yakni kacang kenari yang ternyata tumbuh subur di bumi Sulut.
Kacang ini dibungkus dengan gula merah yang telah dilebur kemudian dilapisi ke dalam kacang.
Di daerah Minahasa Utara banyak tumbuh pohon kenari. Buahnya dapat dimakan mentah tetapi juga dibuat semacam cemilan atau bisa juga dicampur dengan adonan kue seperti klapertart, dodol kenari khas Minahasa, bagea kenari, kue apang kenari dan kue (kukis kopi) kue khas orang Airmadidi.
Buah kenari dapat langsung dicampur dengan adonan kue tetapi juga sebagai hiasan.
Pohon Kenari adalah tumbuhan yang tahan lama sampai berpuluh tahun bahkan ratusan tahun. Pohonnya besar dan memiliki cabang yang banyak.
Dalam setahun buahnya dipanen dua kali. Pohon kenari memiliki buah yang sangat banyak karena cabangnya banyak.
Buahnya terdapat dalam tempurung dengan lapisan pertama adalah kulit kenari. Buah kenari berukuran kecil. Di dalamnya terdapat tempurung kenari.
Satu keunikan dari buah kenari walaupun berukuran kecil tetapi di dalam tempurung terdapat dua atau tiga buah kenari. Jadi buah kenari ada yang berisi satu buah. Ada yang berisi dua buah dan ada yang berisi tiga buah.
Selain itu, ada buah kenari yang isinya besar tetapi ada juga yang isinya kecil. Buah kenari terdapat tiga lapisan. Lapisan pertama kulit kenari lalu lapisan kedua tempurung dan lapisan ketiga kulit ari yang terdapat isinya.
Untuk mendapatkan isi buah kenari maka kenari ditumbuk menggunakan batu mengeluarkan kulit kenari. Setelah kulit kenari dikeluarkan. Tempurung kenari ditumbuk dengan mengikuti bentuk tempurung kenari agar mendapatkan kenari yang utuh dalam kulit ari dan tidak pecah isinya.
Karena itu, orang yang menumbuk kenari harus mempunyai ketrampilan menumbuk kenari agar mendapatkan hasil yang baik.
Kenari sering juga disajikan dalam minuman terutama kopi.
Dahulu para petani ketika berada di kebun usai mengarap lahan pertanian, mereka membuat api dan memanaskan air dalam belanga yang sudah diisi dengan gula aren (gula merah) secukupnya sampai mendidih.
Setelah air mendidih dimasukan kopi dan kenari. Minuman ini dinikmati para petani hingga anak-anak. Sambil minum kopi juga menikmati buah kenari yang renyah bila dimakan.
Gula aren atau gula merah yang dibuat kopi pula memiliki fungsi untuk mengembalikan stamina setelah bekerja seharian di kebun agar tubuh tetap prima.
Halua Kenari merupakan kue tradisional Minahasa sering dimakan dalam bentuk cemilan.
Jenis cemilan ini dapat bertahan lama. Karena itu, tidak jarang kerap dibawa oleh anggota keluarga yang akan berangkat ke perantauan.
Nah! Jangan lupa cicipi Halua Kenari ya jika mampir ke Provinsi ‘Nyiur Melambai! Dijamin nggak rugi deh.(virginia manoppo)