INTANANEWS.COM – Pagi ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Presiden menyebutkan Bendungan Lolak bisa menampung sebesar 16 juta meter kubik yang mampu mengairi sawah kurang lebih 2.200 hektare.
“Jadi kalau di provinsi yang lain, di kabupaten yang lain juga kita memiliki bendungan dengan kapasitas yang kurang lebih sama, air yang ada di negara kita akan bisa kita kelola dengan baik sehingga bermanfaat,” katanya.
Selain itu, Bendungan Lolak juga bisa menyediakan air baku bagi masyarakat Bolaang Mongondow yang mereduksi banjir hingga 29 persen.
“Kalau sebelumnya banjir, banjir kemudian ada bendungan, banjir menjadi terkurangi 29 persen. Begitu juga untuk listrik mini hidro,” kata Presiden Jokowi seperti dilansir antaranews.com.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyebutkan bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow lumbung padinya Sulawesi Utara.
Nilai Tambah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan bahwa Bandungan Lolak di Sulawesi Utara dapat memberikan nilai tambah dari sisi pariwisata dan menghidupkan perekonomian baru di Kabupaten Bolaang Mongondow.
Menurut Erick, kawasan bendungan ini memiliki potensi ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar.
“Harapan kita, bendungan ini dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Bolaang Mongondow dan akselerasi pemerataan ekonomi benar-benar dapat terjadi,” kata Erick melalui keterangan yang diterima.
Kehadiran Bendungan Lolak dinilai Erick sebagai bukti komitmen pemerintah terkait dengan pengelolaan air.
Dia menyampaikan, rasio sungai Indonesia yang mencapai 4.400 masih sangat timpang dengan jumlah bendungan yang baru sebanyak 292.
Erick menegaskan komitmen BUMN untuk memperbanyak bendungan di sungai-sungai Indonesia.
“Alhamdulillah, BUMN-BUMN mampu mengemban penugasan dari pemerintah dengan sangat baik dalam penyelesaian bendungan,” ucapnya.
Tingkatkan Produksi Padi
Bendungan Lolak seluas 371,32 hektare dan luas area genangan sejumlah 101 hektare dapat memberikan manfaat dengan penyediaan air irigasi untuk daerah pertanian seluas 2.214 hektare, dan mampu meningkatkan produktivitas padi di daerah lumbung beras di Sulawesi Utara tersebut.
Berdasarkan data yang ada, bendungan ini juga diharapkan menyediakan sumber air baku dengan kapasitas 500 liter per detik dan sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan potensi energi sebesar 2,43 MW serta sebagai pengendali banjir yang dapat mereduksi debit banjir hingga 12 persen.
Menurut keterangan resmi dari Kementerian PUPR, proyek pembangunan Bendungan Lolak telah dimulai sejak tahun 2015.
Bendungan ini merupakan salah satu dari 61 bendungan yang dibangun selama pemerintahan Presiden Jokowi, yang sebagian besar selesai dalam periode 2015 hingga 2024.
Proyek Bendungan Lolak, yang dikerjakan oleh PT. PP (Persero) Tbk, merupakan salah satu dari proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Pembangunan fisik bendungan ini selesai pada akhir tahun 2023, di bawah kepemimpinan Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, I Komang Sudana, yang saat ini digantikan oleh Sugeng Harianto.
Dengan luas total 371,32 hektar dan luas genangan sekitar 101 hektar, Bendungan Lolak telah mulai diisi air sejak 18 Agustus 2023.
Memberi Manfaat Banyak
Didesain untuk memiliki kapasitas penyimpanan air sebesar 16,23 juta meter kubik, bendungan ini memiliki berbagai fungsi yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitarnya.
Salah satu manfaat utama Bendungan Lolak adalah penyediaan air irigasi untuk pertanian seluas 2.214 hektar di Kabupaten Bolmong, diharapkan dapat meningkatkan produksi padi di daerah tersebut.
Selain itu, bendungan ini juga berperan sebagai sumber air baku dengan kapasitas 500 liter per detik, pembangkit listrik tenaga air dengan potensi energi sebesar 2,43 MW, dan pengendali banjir yang dapat mengurangi risiko banjir sebesar 12%.
Selain fungsi utamanya, kawasan Bendungan Lolak juga diharapkan menjadi destinasi pariwisata baru di daerah Bolaang Mongondow.
Gorontalopost menuliskan bahwa lahan di sekitar bendungan akan dimanfaatkan sebagai Hutan Buah produktif bagi masyarakat setempat.
Habiskan Anggaran Rp1,75 Triliun
Pembangunan Bendungan Lolak terbagi dalam tiga paket kontrak dengan total biaya pembangunan mencapai Rp 1,75 triliun.
Paket-paket tersebut mencakup berbagai pekerjaan mulai dari galian dan timbunan hingga pembangunan struktur hidromekanikal dan penghijauan.
Bendungan Lolak, yang berjarak sekitar 210 kilometer dari Kota Manado dengan waktu tempuh sekitar empat jam perjalanan, menjadi salah satu proyek penting dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Utara. (nor)