Gedung ini adalah salah satu bangunan bersejarah yang paling dihormati di wilayah tersebut, karena memiliki nilai sejarah yang kaya serta mewakili warisan budaya yang penting bagi masyarakat setempat.

Restorasi gedung bersejarah ini telah menjadi fokus utama bagi pemerintah setempat dan para sejarawan, dengan tujuan untuk mempertahankan keaslian arsitektur kolonial Belanda sambil memperbarui infrastruktur bangunan.

Gedung Minahasa Raad, yang dulunya merupakan pusat pemerintahan kolonial Belanda di wilayah Minahasa, telah menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah yang terjadi selama berabad-abad.

Proyek restorasi ini dipimpin oleh tim arsitek dan insinyur terkemuka, yang bekerja sama dengan pakar sejarah dan ahli warisan budaya.

Langkah-langkah restorasi ini sangat hati-hati dilakukan, dengan mempertimbangkan keaslian sejarah gedung sambil memastikan keamanan dan kelayakan bangunan untuk masa depan.

Pemerintah setempat telah mengalokasikan dana signifikan untuk proyek ini, sebagai bagian dari upaya mereka untuk memelihara warisan budaya dan sejarah Minahasa.

Restorasi Gedung Minahasa Raad diharapkan akan menghidupkan kembali kejayaan dan keindahan bangunan tersebut, serta memperkuat kesadaran akan pentingnya warisan budaya di kalangan masyarakat setempat dan pengunjung.

Diharapkan bahwa setelah selesai, Gedung Minahasa Raad akan menjadi destinasi wisata budaya yang menarik bagi pengunjung lokal maupun internasional, sambil tetap mempertahankan makna sejarah yang mendalam bagi masyarakat Minahasa.

Proyek restorasi ini diharapkan selesai dalam waktu yang wajar, dengan menjaga keseimbangan antara keaslian sejarah dan kebutuhan zaman modern. (gin)

Artikel Selami Sejarah Gedung Minahasa Raad Di Sulawesi Utara pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Dengan penuh kebanggaan, warga Sulawesi Utara merayakan momen bersejarah ini sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan dan pejuang yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan dan kemajuan Sulawesi Utara.

Museum ini hadir sebagai penjaga api perjuangan, mengabadikan perjalanan heroik dan dedikasi tak terhingga para pendahulu dalam meraih kemerdekaan serta membangun identitas dan martabat bangsa Sulawesi Utara.

Dengan koleksi artefak, foto, dan dokumentasi autentik, museum ini menawarkan perjalanan menarik melintasi masa lalu yang menginspirasi.

Selain menampilkan koleksi yang mengesankan, museum ini juga menawarkan pengalaman interaktif bagi pengunjung, termasuk pertunjukan multimedia dan rekonstruksi ruang peristiwa bersejarah.

Para pengunjung diajak untuk menyelami secara mendalam nilai-nilai kepahlawanan dan semangat patriotisme yang ditanamkan oleh para pejuang Sulawesi Utara.

Museum Perjuangan Rakyat Sulut tidak hanya menjadi tempat untuk mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi generasi masa depan.

Diharapkan bahwa melalui pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan perjuangan bangsa, warga Sulawesi Utara akan semakin termotivasi untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi daerah ini. (gin)

Artikel Museum Perjuangan Rakyat Sulut, Sambil Menyelami Jejak Heroisme dan Dedikasi Bangsa pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

1. Penghormatan kepada Ibu dan Warisan Leluhur

Lirik “O Ina Ni Keke” yang secara harfiah berarti “Ibu Tercinta” menciptakan suasana penghormatan dan cinta kepada figur ibu dan leluhur.

Lagu ini tidak hanya mengingatkan kita untuk menghormati ibu sebagai sosok penuh kasih, tetapi juga menghargai warisan budaya yang ditinggalkan oleh para leluhur.

2. Kebijaksanaan dan Nasihat Bijak

Lirik lagu ini penuh dengan nasihat bijak yang menggambarkan kebijaksanaan dan pengalaman hidup.

Pesan-pesan seperti pengorbanan, kesetiaan, dan kebijaksanaan hidup diterjemahkan melalui lirik yang sarat makna. “O Ina Ni Keke” menjadi sarana penyampaian nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda.

3. Keindahan Alam dan Kekuatan Spiritual

Melalui lirik dan melodi, lagu ini juga menyampaikan keindahan alam dan kekuatan spiritual yang melingkupi kehidupan sehari-hari di Manado.

Dengan merujuk pada elemen-elemen alam, lagu ini memberikan gambaran tentang hubungan erat antara manusia dan alam, serta pentingnya menjaga harmoni dengan lingkungan.

4. Identitas Manado yang Kuat

“O Ina Ni Keke” mencerminkan identitas kuat masyarakat Manado. Dalam lirik dan melodi, lagu ini membangun citra positif tentang kehidupan sehari-hari, kearifan lokal, dan kegembiraan hidup.

Ini tidak hanya menjadi lagu, tetapi juga simbol kebanggaan dan identitas masyarakat Manado.

5. Pemberdayaan Perempuan

Lagu ini juga merayakan peran perempuan dalam masyarakat. Dengan menyebut “Ina” (Ibu), lagu ini memberikan penghormatan kepada perempuan sebagai tulang punggung keluarga dan komunitas. Ini juga menjadi panggilan untuk pemberdayaan perempuan dalam menjalankan peran mereka dalam masyarakat.

6. Pemersatu dan Penguat Kebersamaan

“O Ina Ni Keke” bukan hanya lagu, tetapi juga pemersatu dan penguat kebersamaan di masyarakat Manado.

Melalui musik ini, masyarakat Manado merayakan kehidupan, kebijaksanaan, dan warisan budaya mereka, sambil membangun ikatan yang kuat di antara satu sama lain.

Lagu “O Ina Ni Keke” tidak hanya menjadi warisan musik lokal, tetapi juga menjadi perwakilan suara kebijaksanaan dan kehidupan masyarakat Manado.

Melalui melodi dan liriknya, lagu ini terus menyuarakan pesan kearifan lokal dan mengukuhkan posisinya sebagai bagian tak terpisahkan dari kebudayaan yang kaya di Manado. (gin)

Artikel O Ina Ni Keke, Filosofi yang Mendalam dari Melodi Manado pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

INTANANEWS.COM – Kota Manado, sebagai salah satu pusat kebudayaan di Sulawesi Utara, merayakan keberagaman budaya melalui warisan tari tradisional yang memukau.

Tarian-tarian khas Manado tidak hanya mempersembahkan keindahan gerakan, tetapi juga mencerminkan sejarah, kepercayaan, dan semangat masyarakat Minahasa.

Berikut adalah beberapa tarian tradisional yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan seni di Manado.

1. Cakalele, Ekspresi Kebanggaan dan Semangat Perjuangan :

Cakalele, tarian perang yang penuh semangat, menjadi simbol keberanian dan kebanggaan masyarakat Manado. Para penari dengan penuh energi memainkan alat musik tradisional sambil menampilkan gerakan dinamis yang menggambarkan kegagahan prajurit dalam pertempuran.

Cakalele tidak hanya sekadar tarian, tetapi juga bentuk ungkapan jiwa perjuangan dan gotong royong.

2. Maengket, Kebesaran dan Keindahan dalam Gerakan Lembut :

Maengket adalah tarian tradisional yang memukau dengan gerakan yang lembut dan penuh keanggunan. Para penari memakai kostum berwarna-warni yang mencerminkan kekayaan alam Manado.

Maengket sering dianggap sebagai tarian yang merepresentasikan kebesaran dan keindahan alam serta kehidupan masyarakat Manado yang harmonis.

3. Kabasaran, Ritual Keberanian dalam Tarian Tradisional :

Kabasaran adalah tarian ritual yang melibatkan gerakan-gerakan dinamis dan kuat. Tarian ini sering diadakan dalam upacara adat untuk mempersembahkan keberanian dan kekuatan.

Penari Kabasaran mengenakan pakaian adat yang megah, menambah keanggunan dan kekaguman dalam setiap penampilannya.

4. Lilin, Persembahan Romantis dalam Langkah-Langkah Berirama :

Tarian Lilin adalah tarian tradisional yang memukau dengan langkah-langkah berirama yang menggambarkan keindahan, kelembutan, dan romantisisme. Dalam setiap gerakannya,

penari Lilin mengungkapkan perasaan cinta dan kelembutan, menciptakan suasana yang penuh emosi dan daya tarik.

Dengan keindahan gerakan tarian tradisional Manado yang menggugah hati, masyarakat Manado mempersembahkan keberagaman budaya mereka kepada dunia.

Seni tari menjadi sarana untuk merayakan kehidupan, memperingati sejarah, dan merajut persatuan dalam keragaman yang begitu memukau. (gin)

Artikel Gemerlap Keindahan Tari Tradisional Manado, Mempersembahkan Keberagaman Budaya Lewat Gerakan yang Megah pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

1. Festival Minahasa: Pesta Budaya Penuh Warna

Setiap tahun, Manado menjadi tuan rumah Festival Minahasa yang memukau.

Acara ini tidak hanya memamerkan seni dan budaya lokal, tetapi juga menyajikan atraksi menarik seperti lomba panjat pohon kelapa dan pawai hias yang memikat ribuan pengunjung dari seluruh Indonesia.

2. Kulinernya yang Memanjakan Lidah :

Manado terkenal dengan hidangan khasnya yang begitu lezat. Dari Cakalang Fufu hingga Tinutuan, kulinernya yang unik dan pedas telah berhasil mencuri perhatian pecinta kuliner dari seluruh penjuru dunia.

Bubur Manado dan Woku Belanga menjadi sajian wajib bagi siapa pun yang ingin merasakan kelezatan kuliner lokal.

3. Lokasi Wisata Bunaken: Surga Bawah Laut yang Mempesona

Bunaken, yang terletak di sebelah utara Manado, menawarkan keindahan bawah laut yang luar biasa.

Dengan terumbu karang yang berwarna-warni dan keberagaman hayati laut yang memukau, tempat ini menjadi surganya para penyelam dan penggemar snorkeling.

4. Bahasa Manado yang Kocak dan Hangat :

Masyarakat Manado dikenal dengan keramahan dan kekocakan mereka. Bahasa Manado yang kocak sering kali membuat turis merasa seperti di rumah sendiri.

Ungkapan-ungkapan khas dan lelucon lokal seringkali menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

5. Ritual Ondel-Ondel: Pesona Kesenian yang Menghidupkan Tradisi

Ondel-Ondel di Manado memiliki cerita dan tarian yang khas. Setiap ritus adat dan upacara keagamaan dihiasi dengan kehadiran Ondel-Ondel yang memukau dan penuh makna.

Ini tidak hanya sebagai pertunjukan, tetapi juga sebagai bagian penting dari warisan budaya Manado.

6. Desa Wisata Woloan: Mengenal Lebih Dekat Kebudayaan Minahasa

Desa Woloan adalah destinasi wisata budaya di Manado. Di sini, wisatawan dapat merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Minahasa, mengikuti kegiatan tradisional, dan bahkan belajar membuat rumah adat “Wale Ne Tou” yang unik.

7. Puncak Lokon: Petualangan Mendaki Gunung yang Menantang

Bagi pencinta petualangan, Gunung Lokon menawarkan trekking menantang dengan pemandangan yang menakjubkan di puncaknya.

Pendakian ini tidak hanya memberikan pengalaman fisik yang memuaskan tetapi juga memperkenalkan pesona alam Manado yang tak terlupakan.

Manado, dengan segala keunikan dan keindahannya, terus memikat hati para pelancong dan mempertahankan posisinya sebagai destinasi wisata yang mempesona di Indonesia. (gin)

Artikel Kota Keajaiban di Ujung Utara Sulawesi, dari Tradisi Hingga Keindahan Bawah Laut yang Memukau pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Dengan pemandangan alam yang memukau, Bukit Kasih menawarkan udara segar dan ketenangan yang jarang ditemukan di tengah hiruk-pikuk perkotaan.

Terletak di ketinggian yang memberikan panorama luar biasa, tempat ini menjadi tempat yang sempurna untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman-teman.

Salah satu daya tarik utama Bukit Kasih adalah Taman Cinta, yang merupakan area berbentuk hati yang indah dan dihiasi dengan berbagai jenis bunga yang warna-warni.

Pengunjung dapat menikmati keindahan alam sambil bersantai di berbagai titik spot foto yang telah disiapkan dengan apik.

Selain itu, fasilitas pendukung juga telah disiapkan untuk kenyamanan pengunjung.

Terdapat area bermain untuk anak-anak, tempat duduk yang nyaman, serta warung dan kafe yang menyajikan hidangan lokal khas Manado. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman wisata pengunjung.

Bukit Kasih juga menjadi saksi dari upaya pelestarian alam yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

Pengelolaan lingkungan dan keberlanjutan menjadi fokus utama, sehingga pengunjung diharapkan dapat menikmati keindahan alam tanpa merusak ekosistem sekitar.

Bukit Kasih di Manado kini membuka pintunya untuk seluruh masyarakat dan wisatawan.

Diharapkan, kehadiran destinasi wisata baru ini dapat meningkatkan sektor pariwisata di kota Manado dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi lokal. (gin)

Artikel Bukit Kasih Menjadi Destinasi Wisata Baru di Manado, Sungguh Menakjubkan pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Salah satu tradisi yang dijaga dengan baik oleh masyarakat Manado adalah tradisi Masambo, sebuah perayaan yang menggambarkan keberagaman budaya dan kekayaan alam di daerah ini.

Tradisi Masambo merupakan perayaan yang diadakan secara rutin oleh masyarakat Manado setiap tahunnya. Perayaan ini biasanya berlangsung selama beberapa hari dan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh warga masyarakat.

Tujuan utama dari Masambo adalah untuk memperingati sejarah, memelihara nilai-nilai tradisional, dan merayakan keragaman budaya yang ada di Manado.

Salah satu ciri khas Masambo adalah parade yang diisi dengan berbagai atraksi seni dan budaya.

Masyarakat Manado dengan bangga mengenakan pakaian adat tradisional yang berwarna-warni dan memainkan alat musik tradisional seperti kolintang dan tifa.

Para peserta parade juga membawa berbagai macam makanan khas Manado yang disajikan dengan penuh keberagaman dan kreativitas.

Salah satu momen puncak dalam perayaan Masambo adalah ritual adat yang melibatkan upacara penghormatan leluhur.

Masyarakat Manado percaya bahwa dengan menjalankan ritual ini, mereka dapat memperoleh berkah dan perlindungan dari leluhur mereka.

Upacara ini dilaksanakan dengan khidmat di sebuah tempat suci yang dipilih secara khusus.

Selama perayaan Masambo, pasar tradisional di Manado menjadi pusat kegiatan ekonomi.

Pedagang lokal menjajakan berbagai produk kerajinan tangan, hasil pertanian, dan makanan khas Manado.

Hal ini menciptakan suasana yang hidup dan memberikan kesempatan bagi pelaku usaha lokal untuk memperluas jangkauan pasar mereka.

Selain itu, kegiatan lomba dan pertunjukan seni juga menjadi bagian integral dari perayaan Masambo.

Lomba-lomba seperti lomba tari tradisional, lomba masak, dan pertunjukan seni rakyat menjadi daya tarik utama bagi masyarakat setempat dan wisatawan yang datang mengunjungi Manado.

Tradisi Masambo tidak hanya menjadi ajang perayaan semata, tetapi juga menjadi sarana penting untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya Manado kepada generasi muda.

Dengan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, Masambo tetap hidup dan terus berkembang sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Manado. (gin)

Artikel Tradisi Masambo Manado, Merayakan Kearifan Lokal dengan Keberagaman Budaya pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Tarian ini bukan sekadar serangkaian gerakan yang dipertontonkan, melainkan sebuah cerminan kehidupan dan keterhubungan manusia dengan alam.

Dalam setiap gerakannya, Tari Maengket memperlihatkan kekayaan nilai-nilai kehidupan yang dianut oleh masyarakat Minahasa. Konsep filosofi dalam tari ini melibatkan harmoni antara manusia, alam, dan roh nenek moyang.

Penari-penari, dengan indahnya, menggambarkan perjalanan hidup, pertanian, dan kebersamaan sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Salah satu unsur yang menonjol dalam Tari Maengket adalah penggunaan busana tradisional yang kaya akan warna dan ornamen khas Minahasa. Setiap warna dan motif pada busana memiliki makna tersendiri.

Misalnya, warna merah melambangkan keberanian dan semangat, sementara warna kuning mencerminkan kegembiraan dan kelimpahan hasil bumi, selain itu, gerakan-gerakan tarian juga mengandung pesan moral dan spiritual.

Beberapa gerakan dapat diartikan sebagai ungkapan syukur kepada sang Pencipta atas hasil panen yang melimpah, sementara gerakan lainnya merefleksikan rasa hormat dan penghormatan terhadap alam dan roh nenek moyang.

Tari Maengket juga mencerminkan kekayaan budaya Minahasa yang tahan terhadap perubahan zaman. Meskipun telah mengalami beberapa penyempurnaan dalam penyajiannya, inti dan nilai-nilai filosofis tari ini tetap terjaga dan diteruskan dari generasi ke generasi.

Melalui keindahan gerakan dan filosofi yang terkandung dalam Tari Maengket, masyarakat Minahasa berharap dapat mempertahankan dan merawat warisan budaya ini untuk tetap hidup dan terus menginspirasi generasi mendatang.(gin)

Artikel Keindahan Tari Maengket Sebagai Ekspresi Kehidupan dan Harmoni Alam pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Tidak hanya menarik perhatian dengan keindahan melodi yang dihasilkannya, tetapi juga dengan filosofi mendalam yang terkandung di dalamnya.

Kolintang terdiri dari sekelompok gong yang disusun dalam rangkaian tertentu, dan setiap gong memiliki nada yang berbeda.

Alat musik ini dimainkan dengan menggunakan dua pemukul, memberikan suara yang khas dan memikat.

Namun, dibalik keindahan melodi yang dihasilkan, terdapat filosofi yang melibatkan aspek-aspek kehidupan masyarakat Manado.

Salah satu filosofi utama yang terkandung dalam kolintang adalah konsep harmoni.

Setiap gong dalam kolintang memiliki peran uniknya sendiri, dan hanya ketika semuanya dimainkan bersama-sama, harmoni yang indah bisa tercipta.

Hal ini mencerminkan kehidupan masyarakat Manado yang menganut prinsip gotong royong, di mana setiap individu berkontribusi untuk mencapai keselarasan dalam kehidupan bersama.

Dalam satu set kolintang, terdapat gong-gong dengan nada yang berbeda, tetapi ketika dimainkan bersama, mereka menghasilkan musik yang menyatu.

Ini mencerminkan keragaman etnis dan budaya yang ada di Manado, namun mampu bersatu dalam keharmonisan.

Kolintang tidak hanya digunakan dalam acara-acara keagamaan atau upacara adat, tetapi juga semakin populer di pentas musik modern.

Generasi muda Manado mulai menggabungkan kolintang dengan genre musik lain, menciptakan paduan suara unik yang menggambarkan perpaduan antara tradisi dan modernitas.

Dengan keindahan melodi yang dihasilkannya dan filosofi yang terkandung di dalamnya, kolintang terus menjadi kebanggaan dan simbol kearifan lokal masyarakat Manado.

Melalui perpaduan antara tradisi dan kreativitas, kolintang tidak hanya tetap hidup di dalam warisan budaya, tetapi juga menjadi inspirasi untuk generasi mendatang. (gin)

Artikel Memahami Filosofi di Balik Alat Musik Tradisional yang Megah pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Alat musik tradisional Indonesia asal Minahasa, Sulawesi Utara ini terbuat dari kayu-kayu khusus. Alat musik ini terdiri dari sejumlah bilah kayu yang disusun secara sejajar.

Kayu-kayu yang umum digunakan dalam pembuatan kolintang antara lain kayu telur, kayu bandaran, kayu wnuang, dan kayu kakinik.

Kolintang biasanya dimainkan dengan cara dipukul menggunakan dua buah pemukul atau tongkat kecil berujung peluncur. Setiap bilah kayu pada kolintang menghasilkan nada yang berbeda, mirip seperti pada instrumen piano atau xylophone.

Sejarah Kolintang dapat ditelusuri hingga ratusan tahun yang lalu, dimana alat musik ini diyakini berasal dari wilayah Minahasa, Sulawesi Utara.

Awalnya, kolintang digunakan dalam upacara tradisional dan kegiatan sosial masyarakat Minahasa.

Namun, dengan berjalannya waktu, kolintang mulai dikenal di berbagai daerah di Indonesia dan bahkan di luar negeri. Alat musik ini pun semakin lama semakin populer dan menjadi bagian dari berbagai upacara adat dan perayaan budaya di Indonesia.

Selain itu, kolintang juga sering dimainkan dalam pertunjukan musik atau konser tradisional.

Seni memainkan kolintang tidak hanya membutuhkan keahlian dalam memukul bilah kayu dengan tepat, tetapi juga memerlukan kepekaan terhadap irama dan melodi.

Dengan kekhasan suara yang dihasilkan, kolintang menjadi salah satu bentuk kekayaan budaya Indonesia. Alat musik ini tidak hanya memperkaya musik tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi representasi dari warisan budaya masyarakat Minahasa.

Beiby Sumanti, pendiri Sanggar Bapontar seperti dikutip dari goodnewsfromindonesia.id menyatakan, Kolintang telah sukses melakukan pertunjukan di berbagai negara.

Salah satunya berhasil menghibur para tamu pada acara Malam Tamu Ratu Denmark di Istana Kepresidenan.

Selain sudah dikenal eksistensinya pada kancah internasional, Kolintang memiliki beberapa fakta menarik yang membuat alat musik tradisional khas Miahasa, Sulawesi Utara ini layak diperjuangkan untuk memperoleh pengakuan dunia.

Saat ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sedang memperjuangkan agar Kolintang menjadi bagian dari Warisan Budaya tak Benda asal Indonesia versi The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Singkat kata: kita sebagai warga Indonesia turut berbangga jika Kolintang dapat diakui secara resmi sebagai budaya dunia. Keren kan?(virginia manoppo)

Artikel Kolintang, Musik Tradisional Minahasa yang Go Internasional pertama kali tampil pada INTANA NEWS.