Mengintip Pantai Likupang di Minahasa Utara, Mengusik Legenda Asmara Sang Bidadari

Kawasan wisata Pantai Likupang, Minahasa Utara.(Foto: Norman Meoko)

INTANANEWS.COM – Anda ingin melihat kawasan pantai yang membuat hati senang dan tenang. Silakan sambangi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Di Provinsi yang dikenal dengan sebutan ‘Nyiur Melambai’ ini ternyata banyak ditemukan kawasan pantai yang ciamik lho!

Kawasan Pantai Likupang di Kabupaten Minahasa Utara adalah salah satunya. Di daerah ini terdapat Pantai Kinunang di Desa Likupang.

Pantai ini tidak hanya menjadi sasaran warga lokal untuk berwisata atau ‘healing’ rohani. Ternyata banyak juga pemandu yang mengajak turis mancanegara menyambangi Pantai Kinunang.

Salah satu yang paling dinikmati di Pantai Kinunang ini adalah Bukit Larata. Bukit yang diwarnai hamparan rumput hijau seakan memanjakan mata bagi pengunjung.

Ternyata Bukit Larata merupakan salah satu dari empat tujuan wisata menarik di Likupang lho selain Pulau Lihaga, Pantai dan Bukit Pulisan serta Pantai Paal.

Pantai Kinunang merupakan salah satu bagian dari kawasan wisata Pantai Likupang.

Likupang merupakan titik paling utara Pulau Sulawesi. Dan asal tahu saja Likupang masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2019.

Kawasan Pantai Likupang dikembangkan menjadi wilayah tujuan wisata di sektor pariwisata. Keren banget kan!

Banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan di antaranya wisata bawah laut ditambah flora dan fauna laut yang tidak kalah dengan kawasan wisata laut lainnya.

Di samping itu, ada juga pulau-pulau yang bikin pengunjung rugi jika datang hanya satu kali berwisata di kawasan Pantai Likupang dan sekitarnya.

Di kawasan wisata Pantai Likupang dan sekitarnya ini ternyata ada sejumlah warung yang menjajakan kuliner khas Minahasa dan pengunjung bisa menikmati itu.

Kuliner khas Minahasa itu di antaranya bubur tinutuan, pisang goroho sambal roa, panada isi cakalang, lalampa isi cakalang, nasi kuning dan cakalang fufu. Pokoknya sedap sekali!

Konon di balik pantai-pantai yang indah di kawasan Likupang konon terselip legenda percintaan antara petani bernama Tumetenden dengan bidadari cantik.

Legenda ini tak asing bagi etnik Minahasa.

Percintaan kedua sejoli ini bahkan sampai melahirkan anak yang diberi nama Walang Sendau. Sayang sang bidadari yang bernama Lumalundung harus kembali ke khayangan. Mereka pun berpisah.

Namun belakangan mereka bisa bertemu kembali melalui ikan yang berada di Pantai Likupang. Hal itu terjadi jika sang anak menangis. Sang bidadari turun ke telaga sekalian mandi.

Entah benar atau tidak cerita itu. Yang pasti hingga kini hal itu telah menjadi legenda di etnik Minahasa.

Namun lepas dari legenda itu. Yang pasti kawasan wisata Pantai Likupang dan sekitarnya benar-benar memanjakan para pengunjung.

Rugi besar jika pasiar ke Provinsi ‘Nyiur Melambai’ jika tidak singgah ke Pantai Likupang dan sekitarnya. Ayo kapan nih?(nor)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *