Proyek ini melibatkan dua segmen utama, yaitu pemasangan paving block sepanjang 44 meter dengan anggaran sebesar Rp78.532.000 dan 150 meter dengan anggaran Rp247.627.500. Kedua segmen pekerjaan ini selesai pada bulan November 2024.

Hukum Tua Desa Panasen, Leo Steven Tikoh, ST, mengungkapkan bahwa pekerjaan ini merupakan langkah nyata Pemdes dalam meningkatkan kualitas infrastruktur desa untuk kenyamanan dan kemudahan mobilitas warga.

“Dengan selesainya pekerjaan ini, kami berharap infrastruktur desa menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan kenyamanan warga dalam beraktivitas sehari-hari,” ujarnya.

Pemasangan paving block ini lanjut dia, adalah bagian dari upaya Pemdes untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.

Anggaran untuk proyek ini sepenuhnya bersumber dari Dana Desa Tahun 2024, yang digunakan untuk memperbaiki jalan desa, memperlancar akses warga, dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Pemdes Panasen berkomitmen untuk memanfaatkan Dana Desa secara efektif agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

“Kami terus berusaha untuk melaksanakan program-program yang dapat memperbaiki kualitas hidup warga. Dengan anggaran yang ada, kami berkomitmen untuk mengoptimalkan setiap kesempatan dalam mewujudkan desa yang lebih maju dan sejahtera,” ia menambahkan.

Kehadiran paving block ini menjadi simbol nyata dari upaya Pemdes Panasen dalam memanfaatkan anggaran yang ada untuk mewujudkan desa yang lebih baik dan berkelanjutan.

Harapan besar tertuju pada pembangunan infrastruktur yang semakin berkembang, di mana setiap langkah kecil akan membawa dampak besar bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa.(nes)

Artikel Kado Spesial dari Dana Desa, Jalan Paving Block Hadirkan Senyuman di Desa Panasen pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Hukum Tua (Kepala Desa) Panasen, Leo Steven Tikoh, ST, mengatakan, terkait penyaluran BLT penetapannya sesuai dengan hasil musyawarah desa.

Disamping itu juga, masih mengacu aturan dari kementerian yakni 25 persen anggaran ditetapkan bagi 52 KPM.

“Pada dasarnya penerima KPM ini adalah bagian dari hasil Musyawarah Desa secara selektif dari wilayah masing-masing setiap jaga,” ujarnya.

Ia menjelaskan, penerima BLT yang bersumber dari Dana Desa ini mayoritas adalah Janda-Duda, termasuk warga yang mengalami disabilitas dan penyakit kronis. “Itu yang menjadi prioritas dari hasil musyawarah,” ia menegaskan.

Keputusan ini, kata dia, bukan berarti hanya keputusan BPD atau Kuntua akan tetapi dari musyawarah desa, sehingga ditetapkan 52 KPM. Dan untuk BLT tahap 1,2 dan 3 sudah disalurkan, dengan persyaratan membawa KTP.

“Ada salah satu warga penerima BLT yang sudah berusia 92 Tahun, yang sudah tidak memiliki KTP Elektronik. Jadi hanya menggunakan Surat Keterangan dari Desa,” ia menambahkan. (nes)

Artikel Sebanyak 52 Warga Miskin Ekstrim di Desa Panasen Terima BLT, Salah satunya Berusia 92 Tahun pertama kali tampil pada INTANA NEWS.