Bahkan sampai wilayah Kabupaten Minahasa Utara hingga Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Demikian  dikutip dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Rabu (22/11/2023) pagi ini.

Sebelumnya, BMKG menyebutkan, sekitar pukul 09:48:54 WIB terjadi gempa berkekuatan 6,6 di 1.77 Lintang Utara,127.14 Bujur Timur atau 68 kilometer Barat Laut Halmahera Barat, Maluku Utara pada kedalaman 109 kilometer.

BMKG memastikan gempa itu tidak berpotensi tsunami namun warga diingatkan untuk mewaspadai gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.(nor)

Artikel Pagi Ini Sejumlah Wilayah di Sulawesi Utara Rasakan Gempa pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Namun ada satu yang paling digandrungi warga Manado dan sekitarnya termasuk mereka yang singgah Ibu Kota Provinsi ‘Nyiur Melambai’ ini.

Ya itulah Taman Kesatuan Bangsa (TKB). Sebuah taman di pusat Kota Manado yang berlokasi di Jalan Dotu Lolong Lasut, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Warga setempat menyebut taman ini sebagai ‘Pasar 45’.

Asal tahu saja ternyata taman kota ini sangat serbaguna. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di sini. Ya sebagai tempat berkumpul, bersantai, dan menikmati pemandangan Kota Tua Manado. Hitung-hitung sambil menyaksikan pertunjukkan seni budaya lokal yang kerap ditampilkan di teater terbuka pada taman ini.

Lokasi Taman Kesatuan Bangsa berjarak sekitar 100 meter dari Tugu Peringatan Pendaratan Batalyon Worang di pertigaan Jalan Sam Ratulangi atau sekitar 440 meter dari bibir pantai terdekat.

Di tengah taman, pengunjung dapat melihat sebuah monumen Dotu Lolong Lasut. Dalam cerita penduduk lokal, Dato Lolong Lasut merupakan perintis berdirinya Kota Manado.

Pengunjung dapat menikmati wisata belanja murah di area pertokoan dan pusat perdagangan di sekitar taman ini.

Selain itu, pelancong akan merasakan keramahan ‘Khas Manado’ melalui interaksi dengan warga setempat. Ibarat sebuah perasaan nostalgia seakan berada di kampung halaman sendiri. Apa nggak asyik nih?

Suasana yang cukup panas di Taman Kesatuan Bangsa ini sedikit tertolong dengan adanya beberapa pepohonan yang cukup rindang ditambah lagi sambil minum es kelapa. Wah segarnyaaa!

Tidak kalah juga Patung Dotu Lolong Lasut yang berdiri di tengah-tengah area taman. Ada lambang salib dalam ukuran besar berwarna biru serta bangunan pusat informasi wisata di latar belakang.

Jadi buat kalian yang mau mengenal lebih jauh perihal Kota Manado dan isi perutnya maka tidak salah jika berkunjung ke Taman Kesatuan Bangsa. Ayo kapan nih?(virginia manoppo)

Artikel Menikmati Sisi Lain Taman Kesatuan Bangsa di Malam Hari, Nggak Nyesel Deh! pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Nah salah satunya Tari Maengket.

Tari Maengket merupakan salah satu tarian tradisional dari Sulawesi Utara yang memiliki sejarah panjang.

Tarian ini berasal dari suku Minahasa yang tinggal di daerah sekitar Kota Manado. Tari Maengket merupakan bagian penting dari budaya dan tradisi masyarakat Minahasa.

Sejarah tari Maengket dimulai dari masa lalu ketika suku Minahasa menggunakan tarian ini dalam upacara adat dan perayaan keagamaan.

Tarian ini digunakan untuk mengiringi acara-acara seperti pernikahan, pemakaman, perayaan panen, dan lainnya. Tari Maengket juga menjadi sarana untuk mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan atas hasil bumi yang melimpah.

Tari Maengket lahir dari suatu tradisi budaya gotong-royong masyarakat di Minahasa dalam kegiatan agraris yaitu bercocok tanam.

Para penari menggunakan gerakan yang halus dan lembut untuk menggambarkan keseimbangan dan keindahan alam. Mereka juga mengenakan pakaian adat yang kaya akan detail dan warna cerah.

Selama bertahun-tahun, Tari Maengket terus berkembang dan menjadi bagian integral dari budaya Sulawesi Utara. Tarian tersebut juga sering dijadikan atraksi utama dalam festival budaya dan acara pariwisata di daerah Manado.

Melalui Tari Maengket, masyarakat menjaga dan memperkuat warisan budaya mereka serta memperkenalkan keindahan dan keunikan budaya Sulawesi Utara kepada dunia.

Ayo siapa yang nggak sabar ingin melihat lenggak-lenggok Tari Maengket ya silakan datang dan singgah di Provinsi Sulawesi Uara ya. Ditunggu lho! Jangan pakai acara lama-lama nih.(virginia manoppo)

Artikel Tari Maengket, Wujud Ucapan Syukur Kepada Sang Khalik pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Coba deh. Sekali Anda coba maka ditanggung bakal ketagihan. Serius lho!

Ya, Kota Manado sejak dulu memang tersohor dengan sajian kulinernya. Di sana semua makanan sedap itu tersebar di tempat-tempat wisata kuliner.

Anda dapat menghabiskan sepanjang hari menjelajahi tempat-tempat tersebut.

Ada kawasan kuliner Wakeke di Jalan Wakeke, Wenang Utara. Ada juga wisata kuliner pinggiran pantai di Kota Manado seperti kawasan Boulevard II Manado, Jangkar Sandar Kawasan Megamas, Food Truck Kawasan Megamas, Malalayang Beach Walk dan Jembatan Kuning Tumumpa.

Pengunjung dapat menyantap sajian kuliner sekalian menikmati pantai. Asyik kan?

Lantas apa saja kuliner khas Manado yang lezak dan unik itu?

Berikut beberapa makanan terkenal dan sayang diabaikan begitu saja jika Anda sambangi Kota Manado:

1. Cakalang Fufu: Makanan ini terbuat dari ikan cakalang yang diasap kemudian digoreng. Rasanya gurih dan pedas.

2. Tinutuan: Tinutuan adalah bubur dengan campuran sayuran seperti daun papaya, jagung manis, kacang panjang, dan labu kuning. Biasanya disajikan dengan ikan asin atau dabu-dabu.

3. Ayam Rica-Rica: Ayam Rica-Rica adalah ayam yang dimasak dengan bumbu rica-rica yang pedas dan kaya rempah. Rasanya sangat nikmat dan cocok bagi pecinta makanan pedas.

4. Panada: Panada adalah pastel dengan isian ikan tongkol atau daging cincang yang sudah dibumbui. Rasanya gurih dan nikmat.

Jadi jika Anda mampir ke Kota Manado jangan lupa ya untuk mencoba semua kuliner khas Manado. Dijamin Anda bakal ketagihan apalagi dengan sajian sambal dabu-dabu yang bisa bikin lidah klepek-klepek deh.(virginia manoppo)

Artikel Jelajah Kuliner Khas Manado: Rasanya Maknyus dan Bikin Lidah Menari-nari Lho! pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

“Setelah gempa utama, belum ada gempa susulan yang terjadi. Kami akan memutakhirkan datanya di grup percakapan BMKG dan stakeholder,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Muhammad Zulkifli di Manado, Senin (12/9/2023) malam.

Dia menambahkan, belum ada kerusakan yang terjadi akibat gempa yang melanda wilayah tersebut.

“Jadi informasi dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah Halmahera Barat belum ada kerusakan,” ujarnya.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,2 dengan episenter terletak pada koordinat 1,18° LU ; 127,44° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sahu, Halmahera Barat, Maluku Utara pada kedalaman 152 kilometer.

Antaranews.com melaporkan, gempa dirasakan di Jailolo, Kota Manado, Sangihe, Kotamobagu dengan skala intensitas III-IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi).

Selanjutnya di Kota Ternate, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Gempa juga terasa di Gorontalo, Minahasa Utara, Taliabu, Ambon dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).(nor)

Artikel Stasiun Geofisika Manado Pastikan Belum Ada Gempa Susulan, Warga Diminta Tetap Tenang pertama kali tampil pada INTANA NEWS.