Kegiatan ini melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Kementerian Hukum, Kementerian Hak Asasi Manusia, serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Apel tersebut digelar di Lapangan Upacara Kementerian Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Jakarta, pada Senin (6/1). Dengan tema “Kerja Bersama, Untuk Indonesia Emas 2045,” apel dipimpin langsung oleh Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI, Yusril Ihza Mahendra.

Dalam amanatnya, Yusril menyampaikan pesan untuk memulai tahun 2025 dengan semangat kerja yang tinggi, mengutamakan nilai-nilai PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif) serta BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).

Ia juga menekankan pentingnya integritas bagi seluruh ASN dalam melaksanakan tugas mereka.

“Sebelumnya saya mengucapkan selamat Hari Raya Natal bagi umat Kristen di seluruh Indonesia, khususnya di jajaran Menko Hukum, HAM, dan Imigrasi. Selamat Tahun Baru 2025 bagi kita semua. Mari jadikan momentum tahun baru ini untuk bekerja dengan semangat PASTI dan BerAKHLAK, menjunjung tinggi kejujuran, integritas, dan solidaritas dalam menjalankan tugas untuk menghasilkan kinerja berkualitas,” ungkap Yusril.

Apel Bersama Awal Tahun ini menjadi momen penting untuk memperkuat komitmen ASN dalam menghadapi berbagai tantangan di tahun 2025, mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Dengan semangat kerja sama, integritas, dan profesionalisme, diharapkan seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Hukum, Kementerian HAM, Kementerian Imigrasi, dan Pemasyarakatan dapat memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dan bangsa.(nes)

Artikel Yulius Paath dan Jajaran Lapas Tondano Ikuti Apel Bersama Awal Tahun 2025, Dukung Indonesia Emas 2045 pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Penyerahan remisi ini dilakukan secara simbolis oleh Kepala Lapas Tondano, Yulius Paath, di Aula Lapas Tondano, Rabu (25/12/2024).

Kegiatan ini dilaksanakan serentak secara nasional oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan melalui sistem hybrid yang terpusat dari Lapas Perempuan Kelas IIA Bandung.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Agus Andrianto, dalam sambutannya menyatakan bahwa pemberian remisi ini merupakan bentuk penghargaan kepada narapidana dan anak binaan yang telah menunjukkan perilaku baik serta mematuhi aturan yang berlaku.

“Sistem Pemasyarakatan tidak melihat pemidanaan sebagai balas dendam, tetapi mengutamakan aspek pembinaan. Kami berharap dengan remisi ini, Warga Binaan dapat bertaubat dan menyadari kesalahan yang telah dilakukan,” ujar Agus Andrianto.

Remisi khusus Natal 2024 ini juga mencerminkan penghormatan terhadap perayaan agama dan semangat toleransi antarumat beragama.

Dari total 281 narapidana yang menerima remisi, 60 orang memperoleh pengurangan masa hukuman selama 15 hari, 176 orang mendapatkan remisi satu bulan, 40 orang memperoleh remisi satu bulan 15 hari, dan 4 orang menerima remisi dua bulan.

Selain itu, satu narapidana juga menerima remisi jenis RK II, yang langsung bebas setelah mendapatkan pengurangan hukuman selama satu bulan.

Kepala Lapas Tondano, Yulius Paath, memberikan apresiasi kepada para narapidana yang terus berupaya memperbaiki diri selama masa pembinaan.

“Kami berharap pemberian remisi ini dapat memberikan semangat baru bagi narapidana untuk terus introspeksi, memperbaiki diri, dan hidup lebih bertanggung jawab ketika kembali ke masyarakat,” kata Yulius.

Pemberian remisi ini juga menunjukkan komitmen Lapas Kelas IIB Tondano dalam mendukung proses pembinaan yang humanis.

Lapas Tondano berusaha memberikan kesempatan kepada narapidana untuk bangkit, serta mempersiapkan mereka menjadi individu yang produktif dan berintegritas di masyarakat setelah selesai menjalani masa hukuman.

Dengan pemberian remisi ini, diharapkan narapidana dapat lebih termotivasi untuk menjalani proses pembinaan dengan lebih baik, serta memperbaiki kualitas diri agar siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab.(nes)

Artikel 281 Narapidana Lapas Tondano Menerima Remisi Khusus Natal 2024 pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Perayaan Natal ini berlangsung di Aula Lapas Tondano dengan tema “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem,” dan dihadiri oleh Kepala Lapas Tondano, Yulius Paath, jajaran pejabat struktural, serta Pendeta Intan M. C. Mokoagow dari GMIM Matuari Werot.

Pendeta Intan M. C. Mokoagow dalam khotbahnya menyampaikan Firman Tuhan yang diambil dari Lukas 2:11-14, mengingatkan para WBP akan makna kedatangan Yesus Kristus sebagai sumber kasih dan damai sejahtera bagi umat manusia.

Pesan ini diharapkan dapat menjadi renungan bagi para warga binaan untuk merefleksikan hidup mereka dan menjadikan Natal sebagai titik awal perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.

Kalapas Yulius Paath, dalam sambutannya, mengajak seluruh warga binaan untuk mendalami makna Natal secara lebih mendalam. “Firman dari Lukas 2:11-14 mengingatkan kita untuk menabur kasih dan damai, sekaligus sebagai refleksi untuk memperbaiki diri dan melangkah ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Perayaan ini juga merupakan bagian dari komitmen Lapas Kelas IIB Tondano dalam memberikan pembinaan keagamaan sebagai bagian dari program rehabilitasi. Kegiatan ini mencerminkan semangat kebersamaan yang terus dibangun antara petugas dan warga binaan, menciptakan suasana yang kondusif untuk refleksi dan perubahan.

Perayaan ditutup dengan doa syafaat dan berkat yang dipimpin oleh Pendeta Intan, memberikan kesan mendalam bagi seluruh peserta yang hadir.

Perayaan Natal di Lapas Tondano kali ini menunjukkan bahwa semangat Natal dapat membawa perubahan positif, bahkan bagi mereka yang sedang menjalani masa pembinaan.(nes)

Artikel Warga Binaan Lapas Kelas IIB Tondano Rayakan Natal 2024 dengan Sukacita pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Acara yang digelar di Aula Mapalus ini juga sekaligus menjadi ajang pelepasan tugas Kepala Divisi Administrasi, John Batara, yang akan menjabat di Kanwil Kemenkum Sulawesi Barat.

Pada acara tersebut, Lapas Tondano berhasil menyabet tiga penghargaan, yakni Lapas Terkondusif, Satuan Kerja Pembinaan dan Kemandirian Terbaik, serta Satuan Kerja Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) Terbaik.

Penghargaan-penghargaan ini menjadi bukti komitmen Lapas Tondano dalam memberikan pelayanan terbaik di bidang pemasyarakatan.

Kegiatan ini juga menjadi ajang apresiasi terhadap satuan kerja yang telah menunjukkan kinerja unggul sepanjang tahun 2024. Selain itu, acara tersebut menjadi momentum untuk mempererat sinergitas antarjajaran Kanwil Kemenkum Sulut dalam menghadapi tantangan di tahun 2025.

Kurniaman Telaumbanua, Kepala Kanwil Kemenkum Sulut yang baru, mengungkapkan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam memberikan pelayanan terbaik.

“Kita harus terus menjaga kolaborasi dan sinergi untuk mewujudkan visi dan misi kementerian,” ujar Telaumbanua.(nes)

Artikel Lapas Tondano Raih Tiga Penghargaan di Refleksi Akhir Tahun Kanwil Kementerian Hukum Sulut pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Kegiatan yang mengusung tema “Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju” ini dihadiri oleh seluruh pegawai Lapas Tondano.

Upacara dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Tondano, Yulius Paath, yang bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam sambutannya, Kalapas membacakan amanat Presiden Republik Indonesia dan menekankan pentingnya semangat Bela Negara sebagai elemen fundamental dalam menjaga keutuhan bangsa dan mempercepat pembangunan menuju Indonesia yang maju.

“Tugas Bela Negara bukan hanya milik Kementerian Pertahanan, TNI, atau Polri semata, namun merupakan tugas dan kewajiban kita semua sebagai seluruh komponen bangsa,” tegas Yulius Paath.

Kalapas juga mengapresiasi semangat yang ditunjukkan oleh para peserta upacara. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya cinta tanah air dan tanggung jawab sebagai warga negara.

“Kami berharap semangat Bela Negara ini terus tertanam di hati kita semua. Dengan bersatu, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” tambahnya.

Acara puncak peringatan Hari Bela Negara ini ditandai dengan pembacaan Ikrar Bela Negara secara serentak oleh seluruh peserta, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suasana khidmat dan penuh semangat kebangsaan pun menyelimuti kegiatan hingga upacara berakhir.

Peringatan Hari Bela Negara di Lapas Tondano ini merupakan wujud nyata komitmen lembaga untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme, disiplin, dan tanggung jawab, baik kepada pegawai maupun warga binaan.

Kegiatan ini sejalan dengan tujuan menciptakan lingkungan yang kondusif dalam membangun bangsa yang kuat dan bersatu.(nes)

Artikel Lapas Kelas IIB Tondano Gelar Upacara Peringatan ke-76 Hari Bela Negara pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya tegas pemberantasan peredaran handphone, pungutan liar, dan narkoba (halinar).

Kegiatan razia tersebut dilaksanakan sebagai tindak lanjut arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan mengenai pemberantasan peredaran narkoba serta modus penipuan yang melibatkan Lapas dan Rutan. Selain itu, razia ini juga merupakan implementasi dari program 3+1 Kunci Pemasyarakatan Maju.

Razia dipimpin oleh Kasiminkatib, Rico Wendur, bersama Kasibinapigiatja, Rocky Wajong. Sebelum pelaksanaan razia, seluruh petugas diberikan instruksi untuk meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat peran unit intelijen Pemasyarakatan guna mendeteksi potensi ancaman sejak dini.

“Razia ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk mencegah segala hal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di lingkungan Lapas,” jelas Rico.

Selama pelaksanaan razia, petugas berhasil menemukan sejumlah barang yang dilarang berada di dalam blok hunian. Barang-barang tersebut langsung diamankan, didokumentasikan, dan akan dimusnahkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Langkah ini merupakan bentuk komitmen Lapas Kelas IIB Tondano untuk menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman, tertib, dan bebas dari narkoba serta tindak kriminal lainnya.(nes)

Artikel Lapas Tondano Tingkatkan Keamanan, Razia Mendadak Temukan Sejumlah Barang Terlarang pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan keterampilan para warga binaan Pemasyarakatan (WBP).

Kalapas Tondano, Yulius Paath, memimpin langsung panen yang berlangsung di area sarana asimilasi edukasi (SAE) milik Lapas.

Kegiatan ini diikuti oleh para pejabat struktural Lapas dan melibatkan WBP yang selama ini aktif mengelola kegiatan pertanian di bawah pengawasan petugas.

“Panen kali ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi yang baik antara WBP dan petugas. Kami bangga dengan pencapaian ini, yang tidak hanya sebagai sarana pembinaan, tetapi juga sebagai kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya, Selasa (10/12/2024).

Program pertanian yang dikembangkan di Lapas Tondano bertujuan untuk memberikan manfaat gizi dan nilai ekonomi yang tinggi, serta menambah keterampilan para WBP.

“Kami ingin para WBP memiliki bekal keterampilan yang dapat mereka gunakan setelah masa pidana. Pertanian memiliki prospek yang sangat besar bagi mereka,” ia menambahkan.

Ubi jalar dipilih sebagai komoditas unggulan karena kemudahan budidayanya dan manfaat gizi yang melimpah. Panen kali ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan internal Lapas, tetapi juga dapat dipasarkan ke masyarakat sekitar, memperluas kontribusi Lapas dalam ketahanan pangan lokal.

Program ini sejalan dengan upaya Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam mendorong setiap unit Pemasyarakatan untuk mengoptimalkan pemberdayaan WBP melalui kegiatan produktif.

Dengan langkah-langkah seperti ini, Lapas Tondano tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan tetapi juga sebagai bagian dari solusi untuk tantangan ketahanan pangan nasional, menciptakan WBP yang lebih produktif dan mandiri di masa depan.(nes)

Artikel Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Lapas Kelas IIB Tondano Sukses Panen Ubi Jalar pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Penggeledahan ini dipimpin langsung oleh Kasiminkamtib, Rico S. Wendur, bersama regu penjagaan malam, sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas.

Kegiatan yang dilakukan secara menyeluruh ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada barang-barang terlarang yang dapat mengganggu stabilitas dan ketenangan di lingkungan Lapas. Langkah ini merupakan upaya preventif untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan yang dapat timbul.

Setelah proses penggeledahan, Kasiminkamtib Rico S. Wendur memberikan pengarahan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Dalam kesempatan tersebut, ia mengingatkan WBP mengenai pentingnya kedisiplinan dan kerja sama dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif di Lapas.

“Kami mengimbau kepada seluruh WBP untuk senantiasa mematuhi peraturan yang berlaku, menjaga kebersihan blok hunian, serta berperan aktif dalam mendukung terciptanya lingkungan yang tertib dan aman,” ungkapnya.

Rico S. Wendur menegaskan bahwa penggeledahan rutin ini adalah bagian dari kewajiban untuk menjaga keamanan.

“Pengawasan secara berkala maupun insidentil merupakan upaya kami agar Lapas tetap bebas dari potensi gangguan keamanan. Kami berharap WBP semakin menyadari pentingnya menaati tata tertib yang ada,”

Melalui kegiatan ini, Lapas Kelas IIB Tondano bertujuan untuk terus menjaga situasi keamanan dan ketertiban, serta mendorong WBP untuk menjalani masa pembinaan dengan disiplin dan tanggung jawab yang tinggi.(nes)

Artikel Deteksi Dini Gangguan Kamtib, Lapas Kelas IIB Tondano Gelar Penggeledahan Rutin pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Kunjungan ini bertujuan untuk memantau pelaksanaan program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), yang menjadi salah satu bagian penting dari upaya pengembangan keterampilan warga binaan dalam mendukung rehabilitasi mereka.

Didampingi oleh Kepala Lapas Tondano, Yulius Paath, Kadivpas Aris Munandar memulai kunjungan dengan meninjau berbagai sektor kegiatan yang ada di SAE, yang meliputi sektor pertanian dan peternakan.

Salah satu momen penting dalam kunjungan tersebut adalah panen ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas) yang ditanam oleh para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Kadivpas Aris Munandar turut serta dalam panen ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas), yang menjadi salah satu hasil kegiatan di sektor pertanian.

Selain panen ubi jalar, Kadivpas Aris Munandar juga meninjau peternakan ayam dan lahan pertanian jagung yang turut menjadi bagian dari program ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi di Lapas Tondano.

Program ini sejalan dengan prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mengembangkan ketahanan pangan nasional.

Di sela-sela kunjungan, Kadivpas juga menyempatkan diri untuk menyapa para WBP yang tengah bekerja di SAE. Ia memberikan motivasi dan semangat kepada mereka untuk terus aktif mengikuti program pembinaan keterampilan yang telah disiapkan sebagai bekal untuk kehidupan mereka setelah menjalani masa pidana.

“Melalui Sarana Asimilasi dan Edukasi ini, kami tidak hanya memberikan keterampilan kepada warga binaan, tetapi juga memberikan pengalaman kerja yang bisa mereka manfaatkan di luar nanti. Kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, karena sebagian hasilnya bisa disalurkan untuk kebutuhan mereka,” kata Kalapas Yulius Paath.

Aris Munandar mengapresiasi program yang dijalankan Lapas Tondano dan berharap agar kegiatan ini dapat terus berkembang.

“Program SAE ini sangat baik, tidak hanya untuk membina keterampilan warga binaan, tetapi juga memberi kontribusi langsung pada ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa semakin diperluas dan berdampak lebih besar lagi,” ujarnya.

Kunjungan ini juga menjadi bukti komitmen Kemenkumham dalam mengimplementasikan program pembinaan yang tidak hanya berfokus pada pembinaan kepribadian, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan kemandirian warga binaan.

Melalui kegiatan seperti SAE, Lapas Tondano turut mendukung kebijakan nasional yang strategis, termasuk ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.(nes)

Artikel Tinjau Asimilasi dan Edukasi di Lapas Tondano, Kadivpas Aris Munandar Panen Ubi Jalar pertama kali tampil pada INTANA NEWS.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan 13 program akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Penyerahan bantuan sembako dilakukan secara langsung di rumah keluarga WBP oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara, Aris Munandar, yang didampingi oleh Kepala Lapas Tondano, Yulius Paath.

Kalapas Tondano, Yulius Paath menjelaskan bahwa kegiatan bakti sosial ini adalah bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap keluarga WBP yang membutuhkan.

“Ini adalah wujud kepedulian kami, tidak hanya kepada WBP yang ada di dalam lapas, tetapi juga kepada keluarga mereka di luar,” kata Yulius.

Aris Munandar, Kadivpas Kantor Wilayah Kemenkumham Sulut, juga memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini.

Menurutnya, pembagian sembako ini adalah salah satu bentuk nyata pelaksanaan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

“Bantuan ini adalah salah satu wujud dukungan kami terhadap keluarga WBP yang membutuhkan. Kami ingin memastikan bahwa mereka tidak merasa terabaikan,” ujarnya.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Lapas Tondano untuk terus memperhatikan kesejahteraan baik WBP maupun keluarga mereka.

Selain itu, Lapas Tondano juga berupaya menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar melalui berbagai kegiatan sosial yang memberikan manfaat langsung kepada mereka yang membutuhkan.

Diharapkan, kegiatan bakti sosial ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya bagi keluarga WBP yang membutuhkan uluran tangan.(nes)

Artikel Wujud Nyata Akselerasi, Lapas Tondano Gelar Bakti Sosial Bagikan Sembako untuk Keluarga WBP pertama kali tampil pada INTANA NEWS.